cara alami mengobati batu ginjal | Cara Alami Mengobati Batu Ginjal dengan konsumsi obat herbal | Cara Alami Meluruhkan Batu Ginjal | Obat Herbal Batu Ginjal Asli Original | Agen Obat Batu Ginjal Murah Surabaya Sidoarjo Original Murah | Solusi terbaik dan Cara Alami Mengatasi Batu Ginjal | Agen Distributor Obat Herbal Batu Ginjal surabaya sidoarjo gresik mojokerto | Cara Mengobati Batu Ginjal Secara Tradisional | Cara Menghindari dan menyembuhkan penyakit Batu Ginjal | Obat Herbal alami bisa mengatasi Batu Ginjal | Cara Alami Mengatasi Batu Ginjal Paling Ampuh | Cara Alami Menghilangkan Penyakit Batu Ginjal | Cara Alami mengobati batu ginjal tanpa operasi | Cara Alami mengobati batu ginjal murah | Gejala terkena batu ginjal | Cara alami mengobati batu ginjal dan menyembuhkannya |
,Cara Alami Mengobati Batu Ginjal, cara alami mengobati penyakit batu ginjal, cara alami mengobati gejala batu ginjal, cara alami mengobati sakit batu ginjal, cara alami untuk mengobati batu ginjal, cara alami menghilangkan penyakit batu ginjal, cara alami untuk menyembuhkan batu ginjal, cara alami mengobati batu ginjal, cara pengobatan alami penyakit batu ginjal, cara alami untuk mengobati penyakit batu ginjal, cara mengobati batu ginjal scara alami, cara mengobati batu ginjal yang alami, cara mengobati batu ginjal dengan bahan alami, bagaimana cara mengobati batu ginjal secara alami, cara mengobati batu ginjal cara alami, cara alami mengobati batu ginjal cara mengobati batu ginjal dengan alami, cara mengatasi batu ginjal dengan alami, cara menghilangkan batu ginjal dengan alami, cara alami mengatasi gejala batu ginjal, cara alami menyembuhkan penyakit batu ginjal, cara alami mengobati batu ginjal, cara mengobati batu ginjal secara alami, cara mengobati sakit batu ginjal secara alami, cara mengobati penyakit batu ginjal, cara menyembuhkan penyakit batu ginjal, cara menyembuhkan penyakit batu ginjal tanpa operasi, cara ampuh mengobati penyakit batu ginjal, cara cepat mengobati penyakit batu ginjal, cara mengatasi penyakit batu ginjal secara alami, cara alami mengobati batu ginjal, cara mengobati penyakit batu ginjal, cara menyembuhkan penyakit batu ginjal dengan alami, cara membuat obat penyakit batu ginjal dari tanaman kumis kucing, cara mengobati penyakit batu ginjal secara herbal, cara alami mengobati batu ginjal terbaik, cara alami mengobati batu ginjal tanpa efek samping, cara alami mengobati batu ginjal kronis, cara mengobati penyakit batu ginjal secara alami, cara alami mengobati batu ginjal, cara mengobati sakit batu ginjal,cara membuat obat tradisional sakit batu ginjal, cara menghilangkan sakit batu ginjal, cara alami mengobati batu ginjal, cara herbal menyembuhkan batu ginjal
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Batu ginjal dapat muncul ketika zat-zat ‘berat’ dalam urin mengendap di ginjal atau saluran kencing, dan kemudian beberapa mineral menempel padanya sehingga membentuk batu kecil. Ketika ini terjadi, batu tersebut dapat menetap dalam ginjal atau langsung turun ke saluran kencing.
Pada sebagian besar kasus, penyakit batu ginjal dialami oleh orang-orang yang berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 10 persen wanita dan 15 persen pria pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka.
Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
Gejala batu ginjal
Seseorang yang menderita batu ginjal mungkin takkan merasakan gejala apapun pada mulanya. Ketika masih berukuran kecil, batu ginjal bahkan dapat keluar sendiri saat buang air kecil tanpa menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi ketika ukurannya bertambah besar, maka batu tersebut dapat menghalangi aliran urin sehingga timbullah beberapa gejala yang tak diinginkan. Hal ini dapat terjadi ketika batu ginjal tersangkut di saluran kencing yang menghubungkan antara kandung kemih dengan ginjal (ureter). Meski begitu, besarnya ukuran batu bukanlah satu-satunya yang menjadi penyebab timbulnya rasa sakit. Kadangkala, batu juga dapat tersangkut di area tertentu di ginjal sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Selain itu apabila ukuran batu besar lalu bergesekan dengan lapisan dinding ureter, maka bisa menyebabkan iritasi dan bahkan luka. Oleh sebab itu, urine kadang bisa mengandung darah. Selain mengiritasi ureter, batu ginjal juga bisa tersangkut di dalam ureter atau uretra (saluran akhir pembuangan urine) sehingga terjadi akumulasi bakteri dan bisa menyebabkan pembengkakan akibat infeksi.
Gejala batu ginjal yang paling umum adalah rasa nyeri yang menetap pada perut bagian samping, punggung bagian bawah, pinggang, selangkangan, atau bahkan testis (pada pria). Selain itu, gejala lain dari batu ginjal yang mungkin ada adalah:
- Meningkatnya frekuensi buang air kecil dan rasa sakit saat berkemih.
- Warna urine tampak keruh dan beraroma tidak sedap. Warna keruh seperti kecokelatan atau kemerahan pada urine tersebut bisa diakibatkan oleh adanya pendarahan saat batu ginjal melewati saluran kemih.
- Mual dan bisa disertai muntah.
- Sulit beristirahat karena sulit menemukan posisi yang tepat untuk melakukannya.
Batu ginjal yang tersangkut di ureter dan membuat aliran urine tidak lancar bisa menyebabkan penumpukan kotoran. Penumpukan kotoran ini bisa menyebabkan perkembangbiakan bakteri yang akhirnya dapat berakibat ke infeksi ginjal. Jika infeksi ginjal sudah terjadi, maka gejala yang bisa dialami penderita adalah demam, badan terasa lemas, tubuh terasa dingin bahkan sampai menggigil, urine tampak keruh dan beraroma tidak sedap, serta diare.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak paparan kami berikut tentang beberapa gejala yang timbul yang disebabkan adanya batu ginjal :
Rasa sakit ketika buang air kecil
Kalau tiba-tiba Anda merasa kesakitan ketika buang air kecil, maka itu bisa jadi gejala awalnya. Ini biasanya terjadi karena batu ginjal sedang bergerak dari kandung kemih ke saluran kencing. Sensasi seperti ditusuk-tusuk atau terbakar mungkin akan timbul bila batu ginjal bergerak lebih jauh lagi. Dalam hal ini Anda beresiko menderita infeksi saluran kencing.
Kalau Anda sudah merasakan gejala batu ginjal semacam ini, maka segera kunjungi dokter. Selain terasa sakit, jika ada infeksi saluran kencing, maka frekuensi buang air kecil juga jadi lebih sering ketimbang biasanya. Anda sepertinya selalu merasa ‘kebelet’ meskipun tidak terlalu banyak minum. Di samping itu, air seni yang keluar hanya sedikit saja, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Timbulnya rasa sakit
Lokasi dimana batu itu berada, dan bagaimana pergerakannya dalam saluran kencing sangat menentukan rasa sakit yang Anda rasakan. Banyak orang menggambarkan rasa sakit akibat batu ginjal itu seperti ketika sisi punggung atau perut bawah mereka ditusuk-tusuk. Ada pula yang menggambarkan kalau rasa sakitnya lebih parah ketimbang saat melahirkan anak.
Rasa sakitnya bisa datang tiba-tiba kemudian menetap, atau menjadi semakin parah seiring waktu berlalu. Area yang merasakan sakit juga bisa meluas hingga ke daerah paha sisi dalam dan perut bawah. Penderitanya mungkin akan mengalami rasa sakit terus-menerus, atau bisa juga rasa sakitnya datang dan pergi. Kadang bisa berakhir setelah beberapa menit, tapi muncul lagi pada 10 menit berikutnya.
Pada beberapa kasus, rasa sakitnya mungkin muncul lebih lama. Rasa sakit yang dialami juga bisa berubah kalau batu ginjal berpindah ke sisi lain dalam saluran kencing. Kalau penderitanya adalah seorang pria, maka ia mungkin akan merasakan rasa sakit di area testikel dan skrotumnya. Beberapa gejala batu ginjal memang mirip dengan penyakit menular seksual. Oleh sebab itu, untuk mencari tahu apa penyebab pasti dari rasa sakit yang Anda derita, segera periksakan ke dokter untuk mengetahui diagnosa lebih lanjut.
Ada darah dalam urin
Selain timbul rasa sakit dan frekuensi buang air kecil yang meningkat, Anda mungkin juga mendapati adanya perubahan pada warna dan tingkat kepekatan urin. Bukannya kuning atau bening, warna urin melainkan berubah menjadi coklat, pink, atau bahkan merah. Dan bila batu ginjal menghalangi saluran kencing, maka Anda mungkin juga akan mendapati bercak darah dalam urin. Kondisi ini disebut hematuria.
Darah bisa masuk ke urin ketika batu ginjal tersangkut di saluran kencing, sehingga mengikis lapisan permukaan saluran kencing yang dilaluinya. Seberapa parah rasa sakit yang dirasakan, bisa menjadi indikator seberapa besar ukuran batu ginjalnya. Umumnya, semakin sakit, maka semakin besar pula ukurannya.
Mual dan muntah
Beberapa orang yang menderita batu ginjal mengaku juga mengalami mual, bahkan muntah-muntah. Gejala batu ginjal ini otomatis menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi dan kurang gizi. Salah satu penyebab muntah biasanya adalah karena rasa sakit yang diderita terlalu berat. Namun ini juga bisa menjadi pertanda kalau tubuh sedang berusaha mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Adanya batu dalam ginjal jelas membuat organ ini tak bisa berfungsi dengan baik sehingga memicu naiknya kadar toksin dalam perut dan darah.
Aroma urin kurang sedap
Selain berubah warna, aroma air seni yang dikeluarkan juga kurang sedap bahkan cenderung busuk. Meski terkadang normal kalau urin menimbulkan bau tak sedap, namun kalau aromanya sampai tak tertahankan, maka itu biasanya dikarenakan pekatnya kadar zat kimia dan toksin dalam urin. Ginjal merupakan organ yang memegang peranan penting dalam mengeluarkan racun dan zat kimia dari tubuh. Namun ketika fungsinya terganggu, maka zat-zat tersebut bisa mengendap dan mengkristal dalam tubuh. Toksin yang mengkristal itulah yang kemudian membentuk batu ginjal, yang ketika dikeluarkan melalui urin, menimbulkan aroma tak sedap.
Tak bisa duduk dengan nyaman
Kalau ukuran batu ginjalnya sudah besar, maka itu bisa membuat penderitanya sulit duduk atau berbaring untuk waktu yang lama. Alasannya karena kedua posisi tersebut memberikan tekanan tambahan pada area terinfeksi. Oleh sebab itu, tak heran kalau penderita batu ginjal juga mengalami gangguan lain, insomnia adalah salah satunya.
Demam dan menggigil
Gejala batu ginjal yang satu ini muncul ketika disertai dengan infeksi saluran kemih, mulai dari daerah ginjal, ureter, dan kandung kemih. Kalau demamnya terlalu tinggi, maka nyawa penderitanya otomatis ikut terancam. Kondisi seperti ini harus segera mendapatkan penanganan.
Ginjal membengkak
Bila ukuran batu ginjalnya cukup besar, maka itu dapat menghalangi aliran urin sehingga susah keluar. Akibatnya, ginjal akan ‘tenggelam’ dalam urine dan mengalami pembengkakan, dalam istilah medis disebut dengan hidronefrosis. Bagian perut ikut membesar dan ketika area tersebut disentuh, biasanya akan terasa sakit.
Penyebab Batu Ginjal
Secara alami, ginjal membersihkan darah tiap hari dengan menyaring zat-zat limbah yang terdapat di dalamnya untuk selanjutnya dibuang dalam bentuk urine. Terkadang zat-zat tersebut kadarnya terlalu banyak dibanding cairan yang berfungsi sebagai pelarut sehingga tidak dapat sepenuhnya terbuang oleh tubuh dan mengendap di dalam ginjal. Faktor penyebab lainnya adalah ginjal kekurangan bahan yang berfungsi mencegah endapan kristal menggumpal membentuk batu.
Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan bahan pembentuknya, batu ginjal dapat dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu amonia (struvit), dan batu sistin.
Batu kalsium disebabkan oleh tingginya kadar kalsium di dalam urine. Jenis batu ginjal ini merupakan yang paling umum terjadi. Tingginya kadar kalsium bisa diakibatkan karena penyakit keturunan hiperkalsiuria. Kondisi ini menyebabkan penderitanya melepaskan kalsium yang banyak dalam urine. Tingginya kadar kalsium juga bisa disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Hormon yang diproduksi kelenjar ini berfungsi mengatur jumlah kalsium di dalam darah.
Yang kedua adalah batu asam urat. Batu ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat di dalam urine yang disebabkan oleh makanan berkadar purin tinggi. Contoh makanan yang memicu tingginya asam urat adalah kerang-kerangan, daging dan ikan. Penderita penyakit Gout juga berisiko tinggi membentuk batu jenis ini.
Yang ketiga adalah batu struvit. Ini merupakan jenis batu ginjal yang dapat terbentuk dan membesar secara cepat. Penyebab utama terbentuknya batu struvit adalah infeksi saluran kemih yang telah berlangsung lama. Jenis batu ini lebih sering ditemukan pada pasien wanita dibandingkan pasien laki-laki.
Yang terakhir adalah batu sistin. Batu ginjal ini terbentuk akibat terlalu banyaknya asam amino sistin yang dikeluarkan oleh ginjal. Batu sistin merupakan jenis batu ginjal yang sangat jarang ditemukan. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit yang dikenal sebagai sistinuria. Penyakit ini mempengaruhi jumlah asam amino sistin yang dikeluarkan dalam urine.
Selain faktor makanan dan kondisi kesehatan yang mendasari, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu terjadinya penyakit batu ginjal, di antaranya:
- Kurang minum air putih
- Riwayat kesehatan keluarga
- Mengalami obesitas
- Mengonsumsi obat-obatan, misalnya diuretik, aspirin, antibiotik, antasid, serta beberapa obat antiepilepsi dan antiretroviral
- Efek samping operasi terhadap organ pencernaan
Jika Anda sudah pernah menderita batu ginjal, maka Anda berpeluang untuk kembali terkena kondisi yang sama. Berikut adalah faktor pemicu kambuhnya batu ginjal.
- Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan terlalu sedikit mengonsumsi makanan berserat.
- Hanya memiliki satu ginjal yang masih berfungsi.
- pernah mengalami beberapa infeksi yang berhubungan dengan ginjal atau sistem saluran kemih.
- Memiliki riwayat keluarga berpenyakit batu ginjal.
- Pernah menjalani operasi pada sistem pencernaan.
- Rutin mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium.
- Mengonsumsi obat-obatan aspirin, antibiotik golongan tertentu, antasida, diuretik, obat antiepilepsi, dan obat-obatan untuk HIV.
Diagnosis batu ginjal
Dalam mendiagnosis batu ginjal, pertama-tama dokter akan mencoba menggali keterangan terlebih dahulu dari pasien seputar gejala-gejala yang dialaminya. Biasanya dokter juga akan menanyakan apakah pasien sudah pernah menderita batu ginjal, memiliki riwayat keluarga berpenyakit batu ginjal, atau apakah pasien sering mengonsumsi makanan atau suplemen yang dirasa bisa memicu terbentuknya batu ginjal.
Setelah keterangan tersebut dikumpulkan, sejumlah pilihan tes akan dilakukan untuk memastikan diagnosis. Tes tersebut bisa berupa pemeriksaan urine, pemeriksaan darah, dan pemindaian (misalnya USG, rontgen, CT scan, dan intravenous urogram/IVU). Pemeriksaan urine dilakukan untuk mengetahui keberadaan infeksi pada saluran kemih yang terkait dengan batu ginjal. Selain itu, jika sampel urine mengandung serpihan batu ginjal, tes ini dapat membantu dokter dalam mengenali jenis batu ginjal yang terbentuk.
Sedangkan untuk pemeriksaan darah, metode ini dilakukan untuk membantu dokter mengetahui kadar zat-zat tertentu yang berpotensi menyebabkan batu ginjal, misalnya seperti kadar kalsium atau asam urat di dalam darah. Selain itu, tes darah juga dilakukan untuk memastikan apakah ginjal pasien masih berfungsi dengan baik atau sudah mengalami kerusakan.
Yang terakhir adalah pemeriksaan melalui citra gambar dengan X-ray, CT scan atau intravenous urogram (IVU). Pemeriksaan yang hanya bisa dilakukan di rumah sakit ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memastikan keberadaan dan menentukan posisi batu ginjal secara tepat dan akurat.
Analisis yang tepat akan sangat membantu dokter dalam menentukan penanganan atau obat-obatan yang sesuai dengan kondisi penderita batu ginjal. Untuk diketahui, saat ini pemeriksaan CT scan sudah lebih sering dijadikan pilihan utama oleh dokter dalam mendiagnosis penyakit batu ginjal karena hasilnya yang lebih akurat dibandingkan dengan metode pemeriksaan penunjang lainnya.
Pengobatan batu ginjal
Pengobatan penyakit batu ginjal yang dilakukan tergantung kepada ukuran dari batu. Jika batu ginjal masih tergolong kecil atau menengah, serta masih dapat melewati saluran kemih tanpa harus dilakukan operasi, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk minum air putih saja sesuai takaran yang disarankan. Dengan adanya aliran cairan secara terus-menerus, diharapkan batu ginjal dapat terdorong keluar dengan sendirinya.
Penanganan batu ginjal yang dengan prosedur khusus (misalnya dengan energi laser, ultrasound, atau operasi) biasanya baru akan diterapkan jika batu berukuran lebih besar sehingga menyumbat saluran kemih pasien.
Penanganan batu ginjal dengan operasi
Penanganan batu ginjal dengan operasi baru akan diterapkan jika batu tersebut berukuran besar (kira-kira berdiameter 0,6 centimeter atau lebih) sehingga menyumbat saluran kemih pasien. Tipe penanganan akan bergantung padaa lokasi dan ukuran batu. Prosedur-prosedur untuk menangani batu ginjal besar adalah:
- Extracorporeal shock wave lithotripsy(ESWL), yaitu prosedur penghancuran batu ginjal dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound). Batu dihancurkan agar serpihan-serpihannya dapat keluar dengan mudah.
- Ureteroskopi,yaitu prosedur pengangkatan batu ginjal dengan menggunakan sebuah alat yang disebut ureteroskop yang dimasukkan ke ureter melalui uretra dan kandung kemih. Uretra adalah saluran terakhir untuk keluarnya urine dari kandung kemih ke luar tubuh.. Setelah letaknya diketahui, batu akan dihancurkan dengan menggunakan instrumen lain atau laser. Ureteroskopi biasanya dilakukan untuk menangani batu yang terjebak di dalam ureter.
- Bedah terbuka. Di zaman modern seperti sekarang, prosedur ini sebenarnya sudah tergolong jarang dan hanya dilakukan untuk mengangkat batu ginjal yang berukuran sangat besar. Sesuai dengan namanya, bedah terbuka dilakukan dengan cara membuat sebuah sayatan pada permukaan kulit di punggung yang berfungsi sebagai akses bagi dokter bedah dalam mengangkat batu ginjal.
- Percutaneous nephrolithotomy atau disingkat PCNL,yaitu prosedur penghancuran batu ginjal. Sayatan kecil dibuat di atas permukaan kulit dekat ginjal sehingga alat yang disebut nephroscope bisa masuk untuk memecahkan dan mengangkat serpihan batu ginjal. Prosedur ini biasanya dilakukan jika tindakan ESWL tidak memungkinkan untuk dilakukan, misal pada penderita obesitas.
Komplikasi yang tibul pada penderita dengan batu ginjal bisa diakibatkan karena batu ginjal itu sendiri atau akibat terapi penanganan batu ginjal.
Komplikasi Akibat Batu Ginjal
Batu yang terbentuk di ginjal memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari sebesar butiran pasir hingga sebesar kerikil atau lebih besar lagi. Permukaan batu juga bermacam-macam. Beberapa tipe batu ginjal memiliki permukaan yang halus, sedangkan yang lain memiliki permukaan yang tidak rata. Batu yang berukuran besar dapat mengiritasi hingga melukai saluran kemih ketika dilalui oleh batu ginjal. Batu ginjal juga dapat tersangkut di saluran kemih dan menghambat aliran urine sehingga risiko terjadinya infeksi ginjal (pielonefritis) akan meningkat. Infeksi pada ginjal dapat berakibat pada penyebaran bakteri dan mikroorganisme lainnya ke dalam darah. Selain itu, batu ginjal juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.
Komplikasi Akibat Terapi Batu Ginjal
Tipe terapi serta lokasi batu ginjal akan mempengaruhi jenis komplikasi yang timbul. Beberapa di antaranya adalah
- Bakteri dan mikroorganisme yang terdapat di ginjal dapat lolos ke aliran darah dan menyebabkan infeksi. Gejalanya akan timbul di seluruh tubuh.
- Nyeri
- Cedera pada ureter
- Perdarahan akibat operasi
Pencegahan batu ginjal
Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu minum cukup air putih tiap hari dan membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti zat oksalat, suplemen kalsium, dan protein hewani.
Langkah pencegahan kedua adalah membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Misalnya seperti oksalat, protein hewani, dan suplemen kalsium. Selain itu, pilihlah makanan dengan kandungan garam yang rendah.
Contoh-contoh makanan atau minuman yang mengandung oksalat adalah:
- Kacang-kacangan, termasuk produk olahan kacang kedelai
- Ikan sarden
- Cokelat
- Teh hitam
- Ubi
- Bayam
- Buah anggur
- Asparagus
Tetap konsumsi makanan yang mengandung kalsium, karena tubuh membutuhkan kalsium untuk merawat tulang dan gigi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi tentang nutrisi yang sebaiknya dipenuhi oleh penderita. Juga diskusikan terlebih dahulu dengan dokter, jika Anda ingin mengonsumsi suplemen kalsium tambahan.
Pengobatan Alami Penyakit Batu Ginjal
Ginjal adalah organ tubuh yang memiliki fungsi strategis dan mempengaruhi semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit & asam basa, ginjal juga membuang sisa metabolisme yang meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang. Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, tetapi menimbulkan kematian yang dibutuhkan biaya yang cukup mahal untuk pengobatan yang terus berlangsung seumur hidup ; yaitu pencucian darah (haemodialysis) dan pencangkokan ginjal (transpalasi ginjal).
Obat Herbal Biogin dan HiuBantugin serta Kumis Kucing bermanfaat menjaga dan membantu meningkatkan kesehatan organ ginjal, mengatasi radang ginjal, meredakan nyeri pinggang, melancarkan buang air kecil, mengobati infeksi saluran kencing, menghancurkan batu ginjal dan batu empedu, mencegah pembentukan endapan ginjal serta mencegah pembentukan endapan ginjal serta mencegah terjadinya gagal ginjal. Atau bisa juga penanganan penyakit batu ginjal bisa juga dengan konsumsi Ginextrac HPAI dan Tempuyung.