cara alami mengobati batu empedu | Cara Alami Mengobati Batu empedu dengan konsumsi obat herbal | Cara Alami Meluruhkan Batu empedu | Obat Herbal Batu empedu Asli Original | Agen Obat Batu empedu Murah Surabaya Sidoarjo Original Murah | Solusi terbaik dan Cara Alami Mengatasi Batu empedu | Agen Distributor Obat Herbal Batu empedu surabaya sidoarjo gresik mojokerto | Cara Mengobati Batu empedu Secara Tradisional | Cara Menghindari dan menyembuhkan penyakit Batu empedu | Obat Herbal alami bisa mengatasi Batu empedu | Cara Alami Mengatasi Batu empedu Paling Ampuh | Cara Alami Menghilangkan Penyakit Batu empedu | Cara Alami mengobati batu empedu tanpa operasi | Cara Alami mengobati batu empedu murah | Gejala terkena batu empedu | Cara alami mengobati batu empedu dan menyembuhkannya | Resiko pengangkatan kantong empedu |
cara alami mengobati batu empedu, cara alami penyembuhan batu empedu, cara alami untuk menghilangkan batu empedu, cara alami menyembuhkan penyakit batu empedu, cara alami mengatasi penyakit batu empedu, cara mengobati batu empedu dengan cara alami, cara alami mengobati penyakit batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, cara alami mengobati sakit batu empedu, cara alami menyembuhkan batu empedu, cara penyembuhan batu empedu secara alami, cara alami menghilangkan batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, cara tradisional mengobati penyakit batu empedu, cara mengobati penyakit batu empedu tanpa operasi, cara mencegah penyakit batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, cara alternatif mengobati penyakit batu empedu, cara mengobati penyakit batu empedu secara alami, cara menghilangkan sakit batu empedu, cara pengobatan sakit batu empedu, cara menyembuhkan batu empedu secara alami, cara alami mengobati batu empedu, obat batu empedu secara alami, menghilangkan batu empedu dengan cara alami, cara menghilangkan batu empedu secara alami, obat penyakit batu empedu tanpa operasi, cara mengobati penyakit batu empedu, cara menghindari penyakit batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, bagaimana cara mengatasi penyakit batu empedu, cara mengatasi rasa sakit batu empedu, cara mengatasi sakit akibat batu empedu, penyebab dan cara mengatasi penyakit batu empedu, bagaimana cara mengobati penyakit batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, cara mengobati sakit batu empedu, cara meredakan sakit batu empedu, cara mengurangi penyakit batu empedu, cara menghilangkan rasa sakit karena batu empedu, cara menghilangkan rasa sakit pada batu empedu, cara menghilangkan rasa sakit akibat batu empedu, bagaimana cara menyembuhkan penyakit batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, cara mengatasi sakit perut karena batu empedu, cara menghilangkan rasa sakit batu empedu, cara penyembuhan sakit batu empedu, pengobatan penyakit batu empedu tanpa operasi, obat sakit batu empedu tradisional, pengobatan batu empedu secara alami, cara alami mengobati batu empedu, cara alami mengobati batu empedu, cara pengobatan batu empedu secara alami, menghilangkan batu empedu secara alami tanpa operasi, ilmu menghilangkan batu empedu secara alamiah, komentar menghilangkan batu empedu secara alamiah, menghilangkan batu empedu secara alamiah, cara alami mengobati batu empedu, menghilangkan batu empedu secara alamiah, menghilangkan batu empedu secara alamiah dengan apel, cara alami mengobati batu empedu, cara menghilangkan batu empedu secara alamiah, cara mengatasi batu empedu secara tradisional
Kantung empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak di bagian perut sebelah kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kantung empedu menyimpan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati. Selama makan, kantung empedu akan berkontraksi (menciut), sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau kecokelatan ke dalam usus halus.
Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan beberapa vitamin (A,D,E,K). empedu merupakan campuran dari asam empedu, protein, garam kalsium,pigmen dan unsur lemak (kolesterol). Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan melalui feses.
Kelainan utama yang dapat timbul pada kantung empedu adalah terbentuknya batu. Hal ini juga dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu disebabkan oleh perubahan secara kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol, pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras.
Namun kebanyakan, batu kantung empedu terbentuk dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah bila masuk ke salah satu saluran yang menuju ke usus halus. Terkadang, batu dapat terbentuk dalam saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas jahitan pada suatu operasi.
Dan pada hampir sebagian besar kasus, batu empedu ini tidak akan menimbulkan gejala apapun. Namun, terkadang batu ini akan menyumbat bagian ujung empedu sehingga akan memicu rasa sakit mendadak yang cukup hebat. Nyeri ini disebut dengan nyeri kolik, dan dapat bertahan selama hitungan jam.
Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil butiran pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Jumlah batu yang terbentuk dalam kantong empedu juga bervariasi, misalnya ada orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada yang lebih banyak.
Gejala Batu Empedu
Batu empedu umumnya tidak menyebabkan penyakit. Gejala dapat muncul jika batu ini menyumbat saluran kantong empedu atau saluran pencernaan lainnya. Gejala utama yang biasanya dialami adalah sakit perut yang datang secara tiba-tiba atau disebut dengan kolik bilier.
Rasa sakit ini dapat terjadi pada beberapa bagian perut. Di antaranya adalah bagian tengah, atas, atau kanan perut. Rasa sakit ini juga bisa menyebar ke sisi tubuh atau tulang belikat. Tanda-tanda sakit perut ini juga bervariasi, misalnya:
- Dapat muncul kapan saja
- Dapat berlangsung selama beberapa menit sampai berjam-jam.
- Tidak akan berkurang meski sudah ke toilet, kentut, atau muntah.
- Frekuensi kemunculannya jarang tapi bisa dipicu oleh makanan dengan kadar lemak yang tinggi.
Jika batu empedu menyebabkan penyumbatan pada salah satu saluran pencernaan, gejala-gejala berikut dapat muncul:
- Sakit perut yang terus-menerus atau selalu kembali.
- Demam tinggi.
- Sakit kuning
- Detak jantung yang cepat.
- Gatal-gatal pada kulit.
- Kehilangan nafsu makan.
- Mual dan muntah.
- Rasa sakit pada pundak.
Penting bagi Anda untuk mewaspadai kolik bilier walau gejalanya terasa sepele dan tidak konsisten. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika Anda mengalami sakit perut hebat yang berlangsung lebih dari delapan jam, sakit kuning atau demam.
Penyebab Terbentuknya Batu Empedu
Batu empedu diduga terbentuk akibat pengerasan kolesterol yang tertimbun dalam cairan empedu. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan tersebut.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena batu empedu:
- Faktor usia. Risiko penyakit batu ginjal akan bertambah seiring usia. Penyakit ini umumnya dialami orang yang berusia di atas 40 tahun.
- Jenis kelamin.Risiko wanita untuk terkena penyakit batu empedu lebih tinggi dibandingkan pria.
- Dampak melahirkan.Wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi. Penyebabnya mungkin karena meningkatnya kadar kolesterol akibat perubahan hormon estrogen selama masa kehamilan.
- Pengaruh berat badan.Risiko Anda akan meningkat jika mengalami kelebihan berat badan, obesitas, hingga penurunan berat badan drastis.
Penyebab Batu Empedu
Munculnya batu empedu diduga akibat adanya ketidakseimbangan antara kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan empedu. Serpihan kristal yang terbentuk akan berkembang menjadi batu dan biasanya dalam waktu bertahun-tahun.
Penimbunan senyawa kimia yang umumnya terdapat dalam kantong empedu saat batu tersebut terbentuk adalah kolesterol dan bilirubin (limbah dari penghancuran sel darah merah). Hampir 80 persen batu empedu berbahan dasar kolesterol dan sekitar 20 persen berbahan dasar bilirubin. Bilirubin adalah suatu pigmen yang ditemukan dalam cairan empedu.
Ukuran batu empedu yang terbentuk juga bermacam-macam. Ada yang sekecil butir pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Begitu juga dengan jumlahnya. Ada orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada yang lebih.
Kemungkinan munculnya batu empedu berbeda-beda pada tiap orang. Secara spesifik, wanita berisiko dua kali lebih tinggi dibandingkan pria. Terutama wanita yang pernah hamil, mengonsumsi pil KB, atau menjalani terapi hormon berdosis tinggi.
Selain itu, angka kejadian batu empedu akan meningkat pada mereka yang menderita penyakit anemia bulan sabit (sickle cell anemia). Pada penderita anemia sel bulan sabit, sel darah merah akan dipecah terus menerus oleh tubuh, dan akhirnya diubah menjadi bilirubin. Penumpukan kadar bilirubin inilah yang dapat menyebabkan terjadinya batu empedu. Sebuah data penelitian di Inggris menunjukkan bahwa lebih dari separuh penderita anemia bulan sabit akan memiliki komplikasi berupa terbentuknya batu empedu.
Berikut ini adalah faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko untuk mengidap batu empedu:
- Berusia di atas 40 tahun.
- Sedang hamil.
- Memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama.
- Sering mengonsumsi makanan berlemak atau berkolesterol tinggi.
- Kekurangan serat dalam pola makan.
- Penderita diabetes.
- Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
- Penderita sirosis.
- Penderita gangguan pencernaan, misalnya penyakit Crohn dan sindrom iritasi usus.
- Orang yang menggunakan ceftriaxone, yaitu antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati pneumonia, meningitis, dan gonore.
- Orang yang mengalami penurunan berat badan secara drastis.
Diagnosis Batu Empedu
Jika merasakan gejala-gejala yang mengindikasikan terjadinya komplikasi, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Sebagai langkah awal, Anda akan menjalani pemeriksaan fisik. Kantong empedu berada di bagian kanan atas perut. Pasien akan diminta menarik napas, kemudian dokter akan menekan bagian kanan atas perut. Jika terasa sakit, kemungkinan terdapat peradangan pada kantong empedu.
Jika terbukti demikian, tes lanjutan akan dianjurkan dokter untuk memastikan tingkat keparahan peradangannya.
Tes darah
Tes darah bisa dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi infeksi atau untuk memeriksa fungsi hati pasien. Fungsi hati akan terganggu jika ada batu empedu yang berpindah ke saluran empedu. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan enzim lipase dan amylase apabila terdapat tanda-tanda terjadinya pankreatitis. Kadar kedua enzim tersebut umumnya akan meningkat tiga kali lipat pada pasien pankreatitis akut.
USG
Jenis USG yang akan Anda jalani sama dengan tes USG untuk memeriksa kehamilan. Tetapi USG akan diarahkan ke bagian perut atas.
MRI scan
Proses pemindaian yang mendetail ini dilakukan untuk memeriksa keberadaan batu empedu di dalam saluran pencernaan.
CT scan
Jika pasien mengalami sakit perut hebat, jenis pemindaian ini dapat digunakan sebagai pemeriksaan darurat dalam proses diagnosis. CT scan juga digunakan untuk memeriksa apakah terjadi komplikasi akibat batu empedu, misalnya pankreatitis akut. Namun, metode pemindaian ini tidak memberikan hasil sebaik dengan MRI scan.
Kolangiografi
Kolangiografi dilakukan untuk memeriksa keberadaan batu di dalam saluran pencernaan termasuk saluran empedu. Pemeriksaan dengan kolangiografi menggunakan sejenis tinta yang disuntikkan ke dalam aliran darah pasien. Dengan tinta ini, saluran pencernaan dapat dipelajari setelah gambar X-ray diambil. Jika saluran empedu berfungsi dengan baik, tinta yang terserap akan berhasil mengalir ke dalam hati, saluran empedu, usus, dan kantong empedu.
Komplikasi Akibat Batu Empedu
Batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu atau pindah ke dalam sistem pencernaan. Inilah yang biasanya menyebabkan komplikasi serius.
Radang Kantong Empedu Akut
Kolesistitis atau radang kantong empedu akut terjadi saat cairan empedu menumpuk dalam kantong empedu karena ada batu empedu yang menyumbat saluran keluarnya cairan itu.
Gejala-gejala pada kolesistitis akut di antaranya adalah sakit di perut bagian atas yang menjalar ke tulang belikat, demam tinggi, serta detak jantung yang cepat.
Antibiotik umumnya digunakan sebagai penanganan pertama untuk mengatasi infeksi sebelum operasi pengangkatan kantong empedu dilakukan. Prosedur yang digunakan biasanya adalah operasi ‘lubang kunci’.
Abses kantong empedu
Nanah terkadang dapat muncul dalam kantong empedu akibat infeksi yang parah. Jika ini terjadi, penanganan dengan antibiotik saja tidak cukup dan nanah akan perlu disedot.
Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada lapisan perut sebelah dalam yang dikenal sebagai peritoneum. Komplikasi ini terjadi akibat pecahnya kantong empedu yang mengalami peradangan parah. Penanganannya meliputi infus antibiotik, hingga operasi untuk mengangkat bagian peritoneum yang mengalami kerusakan parah.
Penyumbatan Saluran Empedu
Tersumbatnya saluran empedu oleh batu membuat saluran ini menjadi rentan terserang bakteri penyebab infeksi, atau secara medis disebut kolangitis akut. Komplikasi ini umumnya dapat ditangani dengan antibiotik dan prosedur kolangiopankreatografi retrograd endoskopik (ERCP). Gejala pada infeksi ini adalah sakit di perut bagian atas yang menjalar ke tulang belikat, sakit kuning, demam tinggi, meriang, gatal pada kulit dan linglung.
Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut juga merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi jika batu empedu keluar dan menyumbat saluran pankreas. Peradangan pankreas ini akan menyebabkan sakit yang hebat pada bagian tengah perut. Rasa sakit ini akan bertambah parah dan menjalar ke punggung, terutama setelah makan.
Selain sakit perut, pankreatitis akut juga dapat menyebabkan gejala lain. Di antaranya adalah diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, demam tinggi, dan sakit kuning.
Posisi bungkuk atau meringkuk mungkin dapat membantu meringankan sakit perut akibat pankreatitis akut. Komplikasi ini tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan khusus. Tujuan penanganan hanya untuk menopang fungsi tubuh sampai peradangan mereda dengan sendirinya. Perawatan di rumah sakit umumnya berlangsung sekitar satu minggu sebelum pasien diizinkan pulang, seperti pemberian cairan infus, terapi oksigen, obat pereda rasa sakit, hingga pengaturan pola makan.
Kanker Kantong Empedu
Penderita batu empedu memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker kantong empedu. Walau demikian, kemungkinan terjadinya sangat jarang, bahkan bagi orang yang berisiko tinggi karena faktor keturunan sekali pun. Operasi pengangkatan kantong empedu akan dianjurkan untuk mencegah kanker, terutama jika Anda mempunyai tingkat kalsium yang tinggi di dalam kantong empedu. Gejala kanker ini hampir sama dengan penyakit batu empedu yang meliputi sakit perut, demam tinggi, serta sakit kuning.
Pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi juga dapat dilakukan jika seseorang mengalami kanker kantong empedu.
Langkah Pengobatan Untuk Mengatasi Batu Empedu
Keberadaan batu empedu seringkali tidak akan menimbulkan gejala, sehingga tidak memerlukan penanganan secara khusus. Tetapi jika menyebabkan gejala yang mengganggu atau jika terjadi komplikasi, penyakit ini harus ditangani.
Batu empedu bisa ditangani dengan obat-obatan hingga operasi pengangkatan kantong empedu. Walau fungsi organ ini penting, tubuh kita tetap bisa bertahan tanpa memilikinya. Tanpa kantong empedu, hati akan tetap mengeluarkan cairan empedu yang membantu dalam pencernaan lemak.
Jenis operasi yang umum direkomendasikan adalah operasi ‘lubang kunci’ atau istilah medisnya kolesistektomi laparoskopik. Jenis operasi ini dianjurkan karena metodenya yang sederhana dengan tingkat risiko komplikasi yang rendah.
Dampak dan perkembangan batu empedu berbeda-beda pada tiap orang. Oleh karena itu, ada yang merasakan gejala dan ada yang tidak. Langkah pengobatan akan disesuaikan kepada seberapa besar pengaruhnya terhadap pasien.
Batu Empedu Tahap Awal
Peningkatan kewaspadaan dan pemantauan secara teratur sering menjadi rekomendasi utama dalam menangani kondisi ini. Jika batu empedu tidak menyebabkan gejala apa pun, dokter biasanya tidak menganjurkan intervensi medis.
Tetapi jika Anda memiliki penyakit lain yang dapat mempertinggi kemungkinan komplikasi, Anda akan dianjurkan untuk menjalani pengobatan. Jenis penyakit yang meningkatkan risiko komplikasi batu empedu adalah sirosis, diabetes, atau hipertensi portal (tekanan darah tinggi yang terjadi pada hati).
Jika Anda memiliki batu empedu, sekaligus tingkat kalsium yang tinggi di dalam kantong empedunya, langkah pengobatan akan dianjurkan. Hal ini karena kombinasi batu empedu dan kalsium yang tinggi dapat menyebabkan kanker kantong empedu jika dibiarkan.
Batu Empedu Tahap Lanjut
Gejala utama perkembangan penyakit ini adalah munculnya sakit perut atau kolik bilier. Jenis pengobatannya juga tergantung pada tingkat keparahan gejala:
- Jika Anda mengalami sakit perut ringan dan jarang muncul, dokter mungkin akan menganjurkan konsumsi obat pereda sakit (analgesik) dan pola makan sehat untuk mengendalikan gejala.
- Jika Anda mengalami sakit perut yang hebat dan sering muncul, dokter biasanya akan menganjurkan prosedur pengangkatan kantong empedu.
Langkah Operasi untuk Menangani Batu Empedu
Jika gejala yang Anda alami sangat parah, kantong empedu mungkin harus diangkat melalui operasi. Tetapi Anda tidak perlu takut karena kantong empedu tidak termasuk organ penting yang Anda harus miliki untuk bertahan hidup.
Kolesistektomi laparoskopik
Operasi pengangkatan kantong empedu yang paling umum direkomendasikan adalah operasi ‘lubang kunci’ atau kolesistektomi laparoskopik. Pada operasi ini, dokter akan membuat satu sayatan berukuran 2-3 cm di sekitar pusar, dan dua hingga tiga sayatan dengan ukuran yang lebih kecil di sisi kanan perut. Operasi ini dilakukan dengan penerapan bius total, jadi Anda akan tertidur selama prosedur berlangsung sehingga tidak akan merasa sakit. Masa pemulihan yang dibutuhkan pasien biasanya sekitar 1-2 minggu.
Kolesistektomi dengan sayatan terbuka
Operasi ini akan dipilih jika batu empedu tidak dapat dikeluarkan dengan operasi ‘lubang kunci’ atau kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani kolesistektomi laparoskopik. Misalnya karena:
- Letak kantong empedu pasien sulit dijangkau.
- Pasien berberat badan tinggi.
- Pasien berada pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
Setelah menjalani kolesistektomi dengan sayatan terbuka, pasien perlu menginap di rumah sakit selama 5-6 hari. Waktu yang dibutuhkan untuk sembuh total juga lebih lama dibandingkan dengan operasi ‘lubang kunci’, yaitu sekitar 1,5 bulan. Tetapi tingkat keefektifan operasi ini sama dengan operasi kolesistektomi laparoskopik.
Kolangiopankreatografi Retrograd Endoskopik (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography/ERCP)
Penyumbatan akibat batu pada saluran empedu bisa ditangani dengan prosedur kolangiopankreatografi retrograd endoskopik (endoscopic retrograde cholangiopancreatography/ERCP). Prosedur ini bertujuan untuk menghilangkan batu empedu tanpa mengangkat kantong empedu. Prosedur ini seringkali dilakukan pada mereka yang kondisinya tidak cukup kuat untuk menjalani prosedur operasi.
Selain untuk prosedur terapeutik, ERCP juga dapat berfungsi sebagai penegak diagnosa, di mana sebuah tabung tipis yang fleksibel dengan kamera di ujungnya akan dimasukkan dari mulut hingga menuju ke kantong empedu. Kondisi hati, saluran empedu, dan pankreas akan dapat dilihat jelas dengan prosedur ini.
ERCP biasanya dilakukan dengan pemberian bius intravena, di mana pasien akan tetap sadar selama prosedur ini dilakukan. Proses ERCP memakan waktu sekitar 30-60 menit, atau lebih cepat. Setelah menjalani prosedur ini, pasien umumnya harus menginap satu malam di rumah sakit untuk pemantauan kondisi.
Resiko Pasca Operasi Batu Empedu
Penghapusan kandung empedu (kolesistektomi) adalah prosedur yang relatif cepat dan aman, tetapi, seperti semua operasi, ada risiko dan komplikasi.
Infeksi
Infeksi dapat terjadi setelah jenis operasi perut dan terjadi pada sekitar 1 di 15 cholecystectomies. Kedua infeksi luka dan infeksi di dalam perut Anda dapat diobati dengan kursus singkat antibiotik.
Resiko dari anestesi umum
Ada beberapa komplikasi serius yang berhubungan dengan memiliki anestesi umum. Komplikasi termasuk reaksi alergi dan kematian. Menjadi bugar dan sehat sebelum operasi Anda mengurangi risiko komplikasi yang terjadi.
Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi setelah operasi Anda. Jika perdarahan tidak terjadi, itu mungkin memerlukan operasi lebih lanjut melalui bekas luka lubang kunci yang sama dengan operasi pertama Anda.
Kebocoran empedu
Ketika kandung empedu dihapus, klip khusus digunakan untuk menutup tabung yang menghubungkan kandung empedu ke saluran empedu utama, menguras hati. Namun, cairan empedu kadang-kadang bisa bocor keluar.
Kadang-kadang cairan ini dapat dikeringkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, operasi diperlukan untuk mengalirkan empedu dan mencuci bagian dalam rongga perut. Kebocoran empedu terjadi pada sekitar 1-2% kasus.
Cedera pada saluran empedu
Komplikasi yang paling serius dari operasi kandung empedu adalah cedera pada saluran empedu, yang terjadi pada sekitar dari 500 kasus. Jika saluran empedu terluka selama operasi, dimungkinkan untuk memperbaikinya langsung. Dalam beberapa kasus, operasi korektif yang kompleks dan besar diperlukan setelah operasi asli Anda.
Cedera usus, usus dan pembuluh darah
Instrumen lubang kunci digunakan untuk menghapus kantong empedu bisa melukai sekitar struktur, seperti usus, usus dan pembuluh darah. Risiko meningkat jika kandung empedu meradang. Jenis cedera jarang terjadi dan biasanya dapat diperbaiki pada saat operasi. Kadang-kadang luka yang melihat setelah itu dan operasi lebih lanjut diperlukan.
Deep vein thrombosis
Beberapa orang berada pada risiko yang lebih tinggi dari bekuan darah berkembang selama operasi. Hal ini dikenal sebagai deep vein thrombosis dan biasanya terjadi pada vena kaki.
Sindrom pasca-kolesistektomi
Sekitar tiga dari tujuh orang akan mengalami gejala yang mirip dengan – meskipun biasanya lebih ringan – yang disebabkan oleh batu empedu setelah operasi, seperti:
- sakit perut
2. gangguan pencernaan
3. diare
4. menguning mata dan kulit (jaundice)
5. suhu tinggi (demam) dari 38 ° C atau di atas (100,4 ° F)
Hal ini dikenal sebagai sindrom pasca-kolesistektomi (PCS). PCS tetap kondisi kurang dipahami, tetapi diduga disebabkan oleh gerakan empedu diubah melalui tubuh. Misalnya, empedu dapat bocor ke dalam perut, menyebabkan iritasi. Beberapa kasus PCS mungkin hasil dari batu empedu yang masih terjebak dalam saluran empedu.
Pasca operasi pembedahan batu empedu atau pengangkatan kantung empedu, penderita akan memiliki resiko lebih tinggi dan rentan terhadap penyakit – penyakit yang berhubungan dengan sistem metabolisme tubuh, sebagai dampak jangka panjang akibat tidak adanya kandung empedu yang seharusnya menjalankan peranan pentingnya dalam berbagai proses dengan percernaan. Resiko tinggi yang berhubungan dengan sistem metabolisme tubuh adalah Diabetes, penyakit jantung, gangguan sistem saraf, dan penyakit lainnya.
Maka dari itu sebelum melakukan tindakan untuk mengobati masalah dengan batu empedu atau kandung empedu, sebaiknya difikirkan terlebih dahulu sebelum resiko atau komplikasi serius menimpa Anda. Namun sekarang telah ada solusi obat herbal yang mampu mengobati penyakit batu ginjal ini. Obat Herbal ini mampu meluruhkan batu empedu sehingga pasien tidak perlu melakukan tindakan operasi.
GINEXTRAC Penghancur Batu Empedu
Cara tepat dan alami untuk menghancurkan batu ginjal, batu empedu dan batu kandung kemih serta melancarkan buang air seni adalah dengan mengkonsumsi Ginextrac HPAI obat herbal penghancur batu ginjal dengan teratur. Insyaa Allaah kesembuhan dari penyakit batu ginjal, batu empedu, maupun batu kandung kemih dapat anda raih.
Untuk informasi produk GINEXTRAC lebih detail dan lebih rinci silahkan KLIK DISINI