Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal

Rp 50.000

Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli Surabaya – sidoarjo | Grosir | Eceran | Pusat Herbal Berkualitas | Agen Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli Jakarta, Bandung | Distributor Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli | original | Khasiat Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal | Alergi | Gatal-gatal | Suplemen Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli Semarang YogyakartaJual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli JAKARTA – SURABAYA – BANDUNG – BEKASI MEDAN – TANGERANG – DEPOK Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal SEMARANG PALEMBANG – MAKASSAR – TANGERANG SELATAN BOGOR – BATAM PEKANBARU – BANDAR Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli LAMPUNG – MALANG – PADANG – DENPASAR SAMARINDA – BANJARMASIN – TASIKMALAYA PONTIANAK-CIMAHI – BALIKPAPAN Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli JAMBI SURAKARTA – SOLO – SERANG – MATARAM – MANADO – YOGYAKARTA – CILEGON – KUPANG – PALU Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal AMBON – SUKABUMI – CIREBON – BENGKULU PEKALONGAN Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal KEDIRI – MADIUN – KENDARI – TEGAL –BINJAI – PEMATANGSIANTAR Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli JAYAPURA BANDA ACEH – PALANGKARAYA – PROBOLINGGO – BANJARBARU Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli PASURUAN – TARAKAN TANJUNGPINANG – GORONTALO – DUMAI – MADIUN – BATU SALATIGA PANGKAL PINANG – LUBUKLINGGAU –  TERNATE – BITUNG – TANJUNGBALAI – TEBINGTINGGI – METRO – BONTANG Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli PADANG SIDEMPUAN – BLITAR – LHOKSEUMAWE Jual Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli SINGKAWANG – PAREPARE- LANGSA – BANJAR – PRABUMULIH – MOJOKERTO – MAGELANG – SORONG – PALOPO BIMA – BUKITTINGGI – BAUBAU – BUKIT TINGGI

Nama Produk  : Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal

Isi perbotol      : 100 ml

Harga                 : Rp. 50.000/ botol, untuk harga grosir silahkan hubungi kami.

Produksi           : PT. Herbal Indo Utama

Terdaftar dalam badan POM TR 133 369 401

Sering gatal-gatal karena alergi cuaca, hewan atau alergi karena makanan tentu sangat mengganggu aktifitas sehari-hari. Banyak sekali definisi alergi yang terdapat diberbagai literatur. Namun, sederhananya alergi merupakan reaksi berlebihan daritubuh dari benda asing di sekeliling atau di dalam tubuh yang disebut alergen.

Alergi  termasuk gangguan  yang menjadi permasalahan kesehatan penting  pada usia anak. Gangguan ini ternyata dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi. Belakangan terungkap bahwa alergi menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya, karena alergi dapat mengganggu semua organ atau sistem tubuh kita termasuk gangguan fungsi otak. Gangguan fungsi otak itulah maka timbul gangguan perkembangan dan perilaku pada anak seperti gangguan konsentrasi, gangguan emosi, keterlambatan bicara, gangguan konsentrasi hingga memperberat gejala penderita Autism dan ADHD.

Melihat demikian luas dan banyaknya pengaruh alergi yang mungkin bisa terjadi, maka deteksi dan pencegahan alergi sejak dini sebaiknya dilakukan. Gejala serta faktor  resiko alergi dapat dideteksi sejak lahir, bahkan mungkin sejak dalam kandungan. Alergi makanan tidak terjadi pada semua orang, tetapi sebagian besar orang mempunyai potensi  menjadi alergi. Tampaknya sebagian besar orang bila dicermati pernah mengalami reaksi alergi. Namun sebagian lainnya tidak pernah mengalami reaksi alergi. Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.

Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek dan nenek pada penderita. Bila ada orang tua menderita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menúerita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 20 – 40%, ke dua orang tua alergi resiko meningkat menjadi 40 –  80%. Sedangtkan bila tidak ada riwayat alergi pada kedua orang tua maka resikonya adalah 5 – 15%. Pada kasus terakhir ini bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau saudara dekat orang tuanya mengalami alergi.

 

Patogenesis Dan Imunopatologi Penyakit Alergi

Alergi adalah penyakit dengan pola Th2. Pada orang normal yang non atopi, pola sitokin Th1 dan Th2 dalam keadaan seimbang. Sedangkan pada penderita atopi, keseimbangan lebih berat pada pola sitokin Th2 .  Pada masa kehamilan dominasi juga pada pola sitokin Th2. Sawar darah placenta masih transparan terhadap alergen dalam lingkungan ibu. Faktor lingkungan dapat bekerja sebelum dan sesudah lahir. Faktor lingkungan sebelum lahir dapat mempengaruhi diferensiasi sel T yang allergen spesifik menjadi fenotipe Th2, sehingga alergi atopi sudah bekerja sebelum lahir. Kehamilan yang berhasil ditandai dengan pergeseran Th1 ke Th2 di fase antar fetomaternal untuk mengurangi reaktifitas sistem imun maternal terhadap allograft janin. Setelah kelahiran sistem imán menjadi matang, kesimbangan bergeser ke arah Th1, sehingga profil sitokin Th1 daTh2 menjadi seimbang. Pada bayi yang punya bakat atopi keseimbangan ini tidak pernah tercapai sehingga dominasi Th2 terus terjadi, mengakibatkan sensitisasi dan timbulnya gangguan alergi. Dalam perkembangan terakhir ditemukan T regulator, sehingga ada peluang terjadi supresi imun toleran. Fenomena ini dapat digunakan upaya pencegahan primer.

Deteksi Sejak Dalam Kandungan

Secara teori deteksi dini penderita alergi dapat dilakukan sejak dalam kandungan. Meskipun hingga saat ini belum ada cara yang optimal, praktis, aman dan murah untuk mengetahui resiko alergi sejak dalam kandungan. Sebuah penelitian  mengungkapkan bahwa paparan terhadap aeroalergen pada ibu saat kehamilan dapat meningktakan resiko senjmsitisiasi terhadap janin dan bida terjadi gejala asma pada usia bayi. Pajanan alergi yang merangsang produksi IgE spesifik sudah dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan. Diketahui adanya IgE spesifik pada janin terhadap penisilin, gandum, telur dan susu. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pada darah tali pusat sudah ditemukan monosit yang dapat mengenali epitop alergen makanan atau hirupan dan merespon rangsangan dengan proliferasi.

Hingga saat ini deteksi dini alergi sejak dalam kandungan belum dilakukan secara mendalam dan hanya dilakukan sebatas penelitian.

Penulis telah melakukan pengamatan bahwa  gerakan refluk osephagus atau gerakan hiccups (cegukan) pada janin  dan gerakan janin di dalam perut yang sangat meningkat terutama saat malam hari hingga pagi hari adalah faktor prediktif yang kuat sebagai bayi yang beresiko alergi. Terlalu kuatnya tendangan tersebut, biasanya disertai rasa sakit di ulu hati si Ibu. Dalam penelitian awal yang terbatas  penulis mendapatkan hasil yang cukup penting. Dilakukan pengamatan pada 25 ibu hamil dengan gerakan janin yang berlebihan dan gerakan refluks osephagus (hiccups/cegukan) pada janin saat kehamilan terutama malam hari. Setelah dilakukan eliminasi makanan tertentu tampak secara signifikan gerakan janin tersebut jauh berkurang.

Sensitisasi dalam kandungan sudah terjadi hal ini dapat dilihat bahwa terdapat reaksi alergi susu sapi pada neonatus. IgE ibu tidak dapat melalui sawar plasenta, jadi yang terjadi adalah partikel protein susu sapi yang beredar dalam darah ibu melewati plasenta. Hal ini dapat dibuktikan bahwa terdapat proliferasi lomfosit pada tali pusat neonatus. Bayi baru lahir sudah tersentisisasi  sejak dalam kehamilan bila kadar IgE spesifik tali pusat > 0,35 kU/l.

Resiko dan gejala alergi bisa diketahui dan di deteksi sejak dalam kandungan dan sejak lahir, sehingga pencegahan gejala alergi dapat dilakukan sedini mungkin kalau perlu sejak dalam kandungan. Resiko terjadinya komplikasi, gangguan organ tubuh dan gangguan perilaku pada anak  diharapkan dapat dikurangi atau dihindari.

Deteksi Dini Manifestasi Klinis Sejak Bayi

Alergi adalah suatu proses inflamasi yang tidak hanya berupa reaksi cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks  dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan pengontrol internal. Berbagai sel mast, basofil, eosinofil, limfosit dan molekul seperti IgE, mediator sitokin, kemokin merupakan komponen yang berperanan inflamasi. Gejala klinis terjadi karena reaksi imunologik melalui pelepasan beberapa mediator tersebut dapat  mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Ahli alergi modern berpendapat serangan alergi atas dasartarget organ (organ sasaran). Organ sasaran tersebut misalnya paru-paru maka manifestasi klinisnya adalah batuk atau asma. Bila sasarannya kulit akan terlihat sebagai gatal dan bercak merah di kulit. Bila organ sasarannya saluran pencernaan maka gejalanya adalah diare dan sebagainya. Sistem Susunan Saraf Pusat atau otak juga dapat sebagai organ sasaran, apalagi otak adalah merupakan organ tubuh yang sensitif dan lemah. Sistem susunan saraf pusat adalah merupakan pusat koordinasi tubuh dan fungsi luhur. Maka bisa dibayangkan kalau otak terganggu maka banyak kemungkinan manifestasi klinik ditimbulkannya termasuk gangguan perilaku pada anak. Apalagi pada alergi sering terjadi proses inflamasi kronis yang kompleks.

Beberapa manifestasi klinik tersebut sangat sering dijumpai pada usia bayi, atau mungkin dialami lebih dari 50% anak. Sehingga banyak pendapat baik dari awam bahkan sebagian dokter yang mengatakan bahwa gangguan tersebut adalah normal terjadi pada semua bayi nanti juga juga membaik. Tetapi bila kita cermat mengamati sebenarnya hal ini tidak terjadi pada semua bayi. Tampak jelas bila orang tua mempunyai anak lebih dari satu. Akan terlihat jelas kalau beberapa anaknya berbeda dalam mengalami gangguan-gangguan tersebut.

Gangguan ringan yang terjadi pada bayi ini mungkin dapat dijadikan prediksi untuk gangguan alergi dikemudian hari. Gangguan sesak pada bayi baru lahir atau TRDN beresiko terjadi astma pada usia sebelum sekolah. Gejala hipersekresi bronkus atau suara napas ”grok-grok” yang terjadi pada usia bayi, ke depan anak seperti ini akan beresiko mengalami gangguan sensitif pada saluran napasnya.  Anak akan beresiko mudah batuk, dan bila terkena Infeksi Saluran napas gejala batuknya lebih berat, sesak dan lebih lama sembuh.  Anak yang mengalami gangguan saluran cerna seperti malam sering rewel atau kolik. Di kemudian hari anak akan beresiko sensitif gangguan mengalami gangguan saluran cerna misalnya sering sakit perut, sulit BAB, sulit makan atau berat badan yang sulit naik. Sedangkan bayi yang mengalami gangguan motorik yang berlebihan dan mudah bosan terhadap mainan dan ruangan sempit maka dikemudian haru beresiko terjadi gangguan konsentrasi. Gangguan ini dapat mengganggu prestasi sekolah anak.

Banyak gangguan pada usia bayi tersebut, dikemudian hari akan mengakibatkan resiko terjadinya gangguan alergi dan gangguan perilaku lainnya dikemudian hari. Gangguan yang dapat terjadi di kemudian hari adalah astma, sinusitis, Iritabel Bowel Disease (gangguan saluran cerna), migrain dan sebagainya. Sedangkan gangguan perilaku yang bisa terjadi dikemudian hari adalah keterlambatan bicara, sulit tidur, gangguan konsentrasi,  emosi meningkat, gangguan belajar, gangguan motorik kasar seperti mudah jatuh dan tersandung, gangguan proses mengunyah dan lain sebagainya. Bahkan anak yang mempunyai bakat genetik ADHD dan Autis yang disertai alergi mungkin dapat diminimalkan gangguannnya sejak dini.

Gangguan pada bayi yang sering dianggap normal ini memang ringan dan tampaknya tidak berbahaya. Dalam keadaan seperti ini sebenarnya bisa dilakukan pencegahan dan intervensi sejak dini. Sehingga gangguan organ tubuh dan gangguan perilaku yang terjadi dikemudian hari bisa dicegah atau paling tidak diminimalkan sejak dini. Bila sudah divonis normal dan dianggap biasa maka upaya pencegahan yang seharusnya bisa dilakukan menjadi terabaikan

Penyebab Alergi Makanan Pada Bayi

Alergi makanan  lebih sering terjadi pada usia bayi atau anak dibandingkan pada usia dewasa. Hal itu terjadi karena belum sempurnanya saluran cerna pada anak. Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen, virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Dengan pertambahan usia, ketidakmatangan saluran cerna tersebut semakin membaik. Biasanya setelah 2 tahun saluran cerna tersebut berangsur membaik. Hal ini juga yang mengakibatkan penderita alergi  sering sakit pada usia sebelum 2 tahun. Fenomena tersebut juga menunjukkan bahwa sewaktu bayi atau usia anak mengalami alergi makanan tetapi dalam pertambahan usia membaik.

Gejala dan tanda karena reaksi alergi pada anak dapat ditimbulkan oleh adanya alergen dari beberapa  makanan tertentu yang dikonsumsi bayi. Penyebab alergi di dalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui mekanisme hapten-carrier.

Susu sapi dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada bayi yang paling sering. Beberapa penelitian di beberapa negara di dunia prevalensi alergi susu sapi pada anak dalam tahun pertama kehidupan sekitar 2%. Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan system tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi. Reaksi hipersensitif terhadap protein susu sapi dengan keterlibatan mekanisme sistem imun. Reaksi simpang makanan yang tidak melibatkan mekanisme sistem imun dikenal sebagai intoleransi susu. Sekitar 1-7% bayi pada umumnya menderita alergi terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sedangkan sekitar 80% susu formula bayi yang beredar di pasaran ternyata menggunakan bahan dasar susu sapi. Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan system tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi. Reaksi hipersensitif terhadap protein susu sapi dengan keterlibatan mekanisme sistem imun. Alergi terhadap protein susu sapi atau alergi terhadap susu formula yang mengandung protein susu sapi merupakan suatu keadaan dimana seseorang  memiliki sistem reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sistem kekebalan tubuh bayi akan melawan protein yang terdapat dalam susu sapi sehingga gejala-gejala reaksi alergi pun akan muncul.

Pada bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif maka diet yang dikonsumsi ibu sangat berpotensi menimbulkan gangguan alergi. Diet ibu yang sangat berpotensi menimbulkan gangguan pada bayi yang paling sering adalah ikan laut (terutama yang kecil seperti udang, kerang, cumi dan sebagainya), kacang tanah dan buah-buahan (tomat, melon, semangka).

Saat pemberian makanan tambahan usia 4-6 bulan, gejala alergi pada bayi sering timbul. Jenis makanan yang sering diberikan dan menimbulkan gangguan adalah pemberian buah-buahan (jeruk, dan  pisang), bubur susu (kacang hijau), nasi tim (tomat, ayam, telor, ikan laut (udang, cumi,teri), keju,  dan sebagainya. Sehingga penundaan pemberian makanan tertentu dapat mengurangi resiko gangguan alergi pada anak. Menurut beberapa penelitian pemberian multivitamin pada bayi beresiko alergi ternyata meningkatkan gangguan penyakit  alergi di kemudian hari.

Distributor Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli Surabaya Sidoarjo

Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal Asli Merupakan formulasi nutrisi 100 % alami tanpa bahan kimia yang memadukan madu murni, habbatussauda dan herbal alami, kaya akan vitamin dan mineral alami yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Serta efektif untuk digunakan dalam pengobatan. 100% alami tanpa pewarna, perasa, pengawet menjadikan Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal jauh dari efek samping bahan kimia.

  • Gatal-gatal
  • Biduren (Urtikaria).
  • Kudis (Scabies).
  • Kadas, Kurap.
  • Eksim, Dermatitis.
  • Bisul, Cacar air.
  • Psoriasis.

KOMPOSISI Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal :

  • Madu murni.
  • Nigella sativa.
  • Zaitun oil.
  • Ekstrak Tinospora Crispa.
  • Ekstrak Andrographis Paniculata.
  • Ekstrak Curcuma Longa.
  • Ekstrak Curcuma mangga.
  • Ekstrak Curcuma Rhizome.
  • Ekstrak Kaempheria galanga.

ATURAN MINUM Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal:
(diminum sampai sembuh)
6 bulan – 1 tahun
3 X sehari setengah sendok teh.
1 tahun – 3 tahun
3 X sehari 1 sendok teh.
3 tahun – 5 tahun
3 X sehari 2 sendok teh.
> 6 t ahun
3 X sehari 1 sendok makan.

Simpan Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal ditempat yang sejuk, kering dan terlindung dari cahaya.

Additional information

Weight 400 g
Dimensions 12 × 14 × 18 cm

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Madu Syifa Kids Alergi Dan Gatal”

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like…